Rabu, 09 Juli 2014

Pilpres Ujian bagi Lembaga Survei, Selamat bagi Capres peraih suara terbanyak !

Pemilu Presiden  di Indonesia sedikit berbeda dengan di Amerika Serikat (AS). Meskipun keduanya sama-sama dipilih langsung , tapi cara menghitungnya berbeda. Di indonesia, semua suara masuk, lalu dihitung  semua, tapi di AS dihitung di tingkat distrik, yang  memakai prinsip  yang menang di distrik  itu berarti mengambil semua jatah  eletoral vote didistrik itu.
Misal digunakan istilah distrik untuk di Jatim   dengan penduduk 40 juta , sehingga  ada 40 eletoral vote. Di distrik Jabar , penduduk 50 juta, maka ada 50 electoral vote. Jika Capres A meraih 60 % suara di jatim , berarti menang disana ,dia langsung meraih 40 electoral vote., Capres B tidak dapat satunpun diJatim.  Demikian juga bila  Capres A meraih 55 % suara di jabar, maka dia menang, dapat semua 50 electoral vote. Capres B tidak dapat satunpun di Jabar. Maka penentuan pemenang di AS lebih mudah, dan juga mempermudah lembaga survei. Perhitungan  suara model quick count lebih mudah dan tepat hasilnya, karena adanya pembulatan di tingkat distrik tadi. Sedangkan di Indoensia jauh lebih sulit , terutama dalam menentukan lokasi sample, mengingat heterogennya kumpulan orang di Indonesia dan  faktor  perubah perilaku pemilih yang juga banyak, karena politik  kita  memakai konsep suara mengambang. Dan juga  di Indonesia semua suara dihitung dan dijumlahkan  semua, tidak ada suara pembulatan.Pembulatan hanya pembulatan numerik yaitu dari  nilai berbentuk angka ke nilai berbentuk persen ( %). 

Hasil  quick count  suatu  Lembaga Survei  dapat dinilai dari metode pengukuran , rekam jejak hasil  presisi dan akurasinya  selama ini dan  juga metode estimasi untuk hasil total dari sample yang didapat. Dalam ilmu statistik memang ada faktor nilai dari pengukuran sebelumnya  yang akan mempermudah dan menjadikan lebih tepat hasil quick count. Tetapi perlu diingat bila quick count  tidak melibatkan semua populasi maka tetap dianggap survei bersample dengan angka nilai hasil hitung TPS   sebagai  parameter.  

Bila kita memang yakin dengan hasil quick count , maka tidak salah juga bila kita merayakan hasil perhitungan itu sebagai sebuah metode pendekatan hasil secara cepat, dengan tetap mengingat itu bukan hasil resmi atau nilai nyata sebenarnya.

 Selamat bagi Capres  peraih suara terbanyak !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar