Untuk kebaikan bersama maka dipandang perlu klarifikasi atas pemberitaan fenomena kemunculan Jokowi.
Berdasar data informasi yang kami kumpulkan melejitnya Jokowi, pertama dimulai ketika adanya keadaan layanan di lingkungan pemprov DKI sampai kotamadya di seluruh Jakarta yang sangat menurun pada masa kepemimpinan Fauzi Bowo. Hal itu juga dirasakan oleh seorang koordinator tukang bangunan yang tinggal di Jakarta, ketika beberapa kali mengurus perijinan. Ternyata hal tersebut juga dirasakan oleh banyak warga DKI, dan ditambah makin semrawutnya tata kota di Ibukota.
Suatu ketika pertengahan tahun 2009 , koordinator tukang dan juga penjual barang eceran itu, bertemu dengan pengurus DPP PDIP secara tidak sengaja. Maka terjadilah dialog tentang kondisi DKI Jakarta. Pembicaraan kemudian berlanjut beberapa kali, dan si koord tukang mengajukan saran saran perbaikan. Salah satu saran adalah adanya kepimpinan DKI yang bisa mengerti kondisi langsung rakyat dan keruwetanya serta tidak terkooptasi oleh kekuatan gubernur saat itu. Maka dicarilah pemimpin yang mampu memahami kondisi rakyat dan bisa mengelola pemerintahan. Maka walikota Solo itu menjadi pilihan.Dan nama koordinator tukang itu adalah sama dengan nama konglomerat Lippo, tapi orangnya beda, namanya adalah M. Riyadi. Dan karena si koord tukang pernah mengenyam pendidikan dasar-dasar demokrasi , maka saat itu , juga ada usulan kemungkinan pemimpin rakyat di Solo itu menjadi Capres. Kemudian pembicaraan itu terus digulirkan baik di link partai PDIP maupun di masyarakat , sampai akhirnya Pak Jokowi benar benar dicalonkan dan terpilih sebagai gubernur DKI tahun 2012.
Wacana mantan Walikota Solo itu agar menjadi Capres setekah menjabat Gubernur DKI juga terus bergema di masyarakat kecil dari tukang cuci, bakul jamu , para abang becak dsb di berbagai propinsi dari DKI, Jateng, sebagian Jatim, sebagian Jabar dan terus meluas. Baru dari sinilah dan setelah melihat hasil survei, bos konglomerat Lippo itu,Moctar Riyadi, baru terdengar turun untuk membantu sebagai donasi. Tapi benar tidaknya donasi itu juga belum bisa dipastikan.Sehingga bahwa bos Lippo itu jadi otak utama kemunculan Jokowi adalah hal salah dan menyesatkan. Jokowi muncul karena dukungan rakyat bukan dari konglomerat.
Mengenai bahwa bos Lippo itu jadi donatur untuk Bill Clinton maka hal itu adalah hal biasa disana karena Bill Blinton menerima donasi resmi ,sah, terdaftar dari ribuan orang untuk pencalonannya sebagai Presiden AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar